8/03/2016

Pencalonan ahok di tolak gara-gara tak melindungi warga miskin

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah organisasi massa di Jakarta menyatakan menolak semua calon Gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan Gubernur 2017 yang tidak pro terhadap rakyat miskin. Pimpinan ibu kota dinilai seharusnya bisa mengayomi semua golongan.

"Kami akan melawan siapa pun yang hobinya menggusur warga miskin yang tinggal di Jakarta," kata Ketua Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB) Wignyo Prasetyo dalam keterangan rilis, Sabtu, 30 Juli 2016.

Jaringan Nasional Indonesia Baru sebelumnya merupakan salah satu relawan Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Mereka menuntut tidak ada lagi diskriminasi dan tindakan kesewenangan terhadap warga miskin. "Kami bersama warga gusuran Kalijodo, barisan relawan Nusantara, warga Luar Batang, dan warga Aquarium menyatukan barisan meminta pemerintah DKI Jakarta menghentikan penggusuran-penggusuran," ujarnya.

Karena itulah, Wignyo menuturkan, pihaknya menolak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju kembali sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017. "Dia itu tidak manusiawi, tidak pro terhadap rakyat miskin. Buat kami, Ahok sudah selesai," ucapnya.


Kendati demikian, Wignyo mengaku organisasinya belum menyatakan dukungan terhadap salah satu nama calon Gubernur DKI yang beredar. Menurut dia, belum ada sosok calon Gubernur DKI yang benar-benar bisa menjembatani rakyat miskin. Dia berujar warga miskin hanya menginginkan pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat, terutama warga miskin.

"Sampai saat ini kami belum punya pilihan, tapi kami ingin pemimpin yang peduli terhadap masyarakat dan nelayan miskin," kata Wignyo. Satu-satunya tokoh yang mendekati kriteria mereka, kata Wignyo, adalah mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.

Tidak ada komentar: